WOODY ALLEN

WOODY ALLEN

Jumat, 18 November 2016

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL



NAMA        : RAINDRA EKY YUWONO
NPM            : 17213201
KELAS       : 4EA22
DOSEN       : BONAR S PANJAITAN
PENULISAN KE-5
ETIKA BISNIS  & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Definisi etika bisnis
Etika berasal dari kata Yunani ethos yang mengandung arti yang cukup luas yaitu, adat, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir.  Etika bisnis yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengetahuan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku  secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan tujuan bisnis (muslich, 1998:4).
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dan mengandung etika normal sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:
1.      Prinsip otonomi
Prinsip otonomi mengandung bahwa perusahaan secar bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan ynag berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2.     Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.
3.     Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik,sosial menjadi keseluruhan yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
4.     Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.
5.     Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
6.     Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.
7.     Tanggung jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakannya. secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.
Tanggung jawab sosial
Dalam membuat dan memasarkan produk, sebuah perusahaan memiliki tanggung jawab sosial, sebagai pengetahuan perusahaan mengenai bagaimana keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat (Madura, 2006). Tanggung jawab perusahaan meliputi:
1.      Tanggung jawab kepada konsumen
Dalam hal tanggung jawb kepada konsumen, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut (madura, 2006):
2.     Tanggung jawab dalam pelaksanaan produksi
Produk yang dibuat harus diberikan jaminan keselamatan kepada konsumen. Produk yang dibuat harus menyertarkan label peringatan untuk mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi akibat salah dalam penggunaan produk.
3.     Tanggung jawab dalam pelaksanaan penjualan
Sebuah perusahaan harus menyertakan petunjuk pelaksanaan bagi karyawan bagian penjualannya, agar tidak terlalu agresif atau melakukan promosi yang tidak benar.
4.     Peranan konsumerisme
Konsumerisme adalah kumpulan permintaan oleh konsumen dimana perusahaan memuaskan kebutuhannya. Sekumpulan orang yang peka dengan hal inni telah memotivasi perusahaan untuk memenuhi tanggungjawabnya terhadap konsumen.
5.     Peranan pemerintah
Pemerintah juga bisa sangat peduli terhadap kepentingan konsumen untuk memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi tanggung jawab terhadap konsumen. Aturan-aturan yang mungkin dikeluarkan pemerintah dalam hal ini adalah:
-       Aturan pemerintah dalam keamanan produk.
-       Sebagai contoh, BPOM dan FDA(USA)
-       Aturan pemerintah dalam hal periklanan
-       Aturan pemerintah dalam persaingan industri
-       Memonitor keluhan konsumen
-       Mendapatkan dan memanfaatkan feedback dari konsumen
6.     Tanggung jawab terhadap karyawan
Tanggung jawab perusahaan meliputi keamanan karyawan, perlakuan yang baik dan manusiawi dari karyawan yang lain, kesempatan yang sama dan tanggung jawab untuk memuaskan karyawan.
7.     Tanggung jawab terhadap pemegang saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik saham. Perusahaan juga harus berusaha untuk menyakinkan para pemegang saham bahwa dana yang mereka tanamkan telah digunakan secara tepat.
8.     Tanggung jawab terhadap kreditor
Tanggung jawab perusahaan adalah memenuhi kewajiban keuangan perusahaan terhadap kreditor. Selain itu perusahaan juga harus selalu menginformasikan kondisi keuangan perusahaan kepada kreditornya.
9.     Tanggung jawab terhadap lingkungan
Tanggung jawabnya adalah berupaya untuk tidak merusak lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan baik udara, air maupun tanah.
10.  Tanggung jawab terhadap masyarakat
Perusahaan selalu dituntut untuk selalu memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat sekitar perusahaan. Misalnya memberikan beasiswa, merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi perusahaan dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar