NAMA :
RAINDRA EKY YUWONO
NPM :
17213201
KELAS : 4EA22
DOSEN : BONAR S PANJAITAN
PENULISAN KE-9
IKLAN DAN DIMENSI ETIS
Dalam hal ini akan membahas salah satu topic lain lagi
dari etika bisnis yang banyak mendapat perhatian sampai sekarang,yaitu mengenai
iklan.sudah umum diketahui bahhwa abad kita ini adalah abad informasi.dalam
abad informasi ini,iklan memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan
informasi tentang suatu produk kepada masyarakat.dengan demikikan,suka atau
tidak suka,iklan mempunyai pengaruh ynag sangat besar terhaap kehidupan manusia
baik secara positif maupun negative.
Citra ini semakin mengental dalam sistem pasar bebas
yang mengenal kompetisi yang ketat diantara banyak perusahaan dalam
menjual barang dagangan sejenis.
Lebih dari itu,dalam masyarakat moern iklan berperan
besar dalam menciptakan budaya masyarakat modern.kebudayaan masyarakat modern
kebudayaaan masyarakat modern adalah kebudayaan massa,kebudayaan serba
instan,kebudayaaan serba tiruan,an akhirnya kebudayaan serba polesan kalau
bukan palsu penuh tipuan sebagaimana iklan yang penuh dengan tipuan mata dan
kata-kata.iklan itu sendiri pada hakikatnya merupakan salah satu strategi
pemasaran yang bermaksud untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada
konsumen dengan produsen.sasaran akhir seuruh kegiatan bisnis adalah agar
barang yang telah dihasilkan bisa dijual kepada konsumen.
Untuk malihat personal iklan dari segi etika
bisnis,kami ingin menyoroti empat hal penting,yaitu fungsi iklan,beberapa
personal etis sehubungan dengan iklan,arti etis dari iklan yang menipu,dan
kebebasan konsumen.
Pengertian Iklan
Iklan adalah berita atau pesan untuk mendorong,
membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan
Tujuan Iklan
Tujuan iklan adalah suatu strategi pemasaran
untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen. Citra
negative iklan terhadap bisnis seakan bisnis adalah kegiatan tipu-menipu yang
menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan tanpa memperhatikan berbagai
norma dan nilai moral. Contohnya adalah XL yang meluncurkan paket priority 150
atau 300.
Fungsi iklan
- Iklan sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan dipasar
- Iklan sebagai pempentuk pendapat umum tentang sebuah produk
Beberapa persoalan etis
Pola konsumsi manusia moderent sesungguhnya adalah
pilihan iklan. Manusia didikte oleh iklan dan tunduk pada kemauan iklan
khususnya iklan manipulasi dan prsuasif yang tidak rasional.
- Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia.
- Iklan yang manipulative dan persuasive non-rasional menjanjikan manusia yang konsumtif.
- Iklan yang merongrong rasa keadilan social dan memicu kesenjangan social.
- Menciptakan manusia moderent menjadi konsumtif.
- Iklan dapat membentuk dan menciptakan identitas atau citra diri manusia.
Makna etis menipu dalam iklan
Iklan membentuk citra sebuah produk bahkan sebuah
perusahaan ditengah masyarakat. Iklan yang membuat pernyataan yang salah atau
yang tidak benar oleh pembuat iklan dan produsen bsrang tersebut dengan maksud
memperdaya atau mengecoh konsumen dalam sebuah tipuan dan arena itu dinilai
sebagai iklan yang tidak etis.
Prinsip-prinsip dalam iklan
- Iklan tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya konsumen
- Iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk yang diiklankan.
- Iklan tidak boleh mengarahkan pada pemaksaan.
- Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertantangan dengan moralitas.
Pernyataan yang salah itu berkaitan dengan janji-janji
kepada pihak yang dituju untuk mengatakan apa adanya. Pernyataan salah itu
diberikan kepada orang yang berhak mengetahui kebenaran.
Kebebasan
konsumen
Sebagai makhluk social kita memang tidak lepas dari
pengaruh dari informasi dari orang lain. Tapi tidak berarti bahwa pengaruh tadi
akan membelenggu dan miniadakan kebebasan individu.
Untuk membuat iklan yang berkualitas harus melibatkan ahli etika, konsumen, ahli hokum, pengusaha, pemerintah,tokoh agama dan tokoh masyarakat tertentu, kalau perlu dibuat undang-undang yang mengikat tetapi tidak merampas kemandirian biro iklan.
Untuk membuat iklan yang berkualitas harus melibatkan ahli etika, konsumen, ahli hokum, pengusaha, pemerintah,tokoh agama dan tokoh masyarakat tertentu, kalau perlu dibuat undang-undang yang mengikat tetapi tidak merampas kemandirian biro iklan.
Sumber :
http://melisanti91.blogspot.co.id/2013/11/iklan-dan-dimensi-etisnya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar